POLA DAN BENTUK MUKA BUMI PADA PETA
A. Pola dan Bentuk Permukaan Bumi
Salah satu ciri khas ilmu geografi
adalah kemampuan menggunakan peta sebagai sarana belajar. Hakekatnya peta
adalah gambar dari berbagai fenomena yang ada di bumi, sehingga peta adalah
sumber informasi yang baik. Dalam hal ini kita akan belajar memanfaatkan peta
guna memperoleh informasi tentang bentukbentuk dan pola muka bumi, baik dengan
cara menganalisa, mendeskripsikan maupun dengan membuat diagram atau penampang
dari kenampakan bumi yang ditampilkan peta.
Bentuk-bentuk muka dan obyek
geografi lainnya dapat dengan mudah kita temukan atau kitalihat. Namun demikan
apabila kita mengadakan perjalanan ke laut kita tidak dapat melihat
bentuk-bentuk muka bumi dasar laut. Bentuk-bentuk muka bumi ini memiliki
sebaran yang berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.
obyek. Konsep geografi yang mengkaji sebaran fenomena Geografi dalam ruang di
permukaan bumi disebut dengan konsep
pola.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kajian pola dan bentuk muka bumi merupakan kajian tentang macam-macam
bentuk muka bumi dan obyek geografi lainnya serta sebaran dari masing-masing
bentuk muka bumi dalam suatu wilayah Bentuk-bentuk muka bumi di dalam peta
tidak digambarkan ke dalam bentuk yang sesungguhnya, tetapi digambarkan dalam
bentuk simbol. Oleh karena itu kita semua harus memahami simbol-simbol yang ada
dalam peta agar kita dengan mudah dapat membaca atau menginterpretasi peta.
B. Interpretasi Pola dan Bentuk Permukaan Bumi dari Peta
Interpreasi peta merupakan kegiatan
membaca peta dengan cara memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan penggambaran bentuk-bentuk muka bumi dan
obyek geografi lainnya dalam peta tidak digambar sesuai dengan bentuk aslinya,
tetapi digambarkan dalam bentuk simbol.
Peta khusus menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus. Misalnya peta iklim, transportasi, tambang, dan sebagainya.
Menginterpretasi Peta Umum
Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah, baik itu wilayah dasar laut maupun wilayah daratan. Kenampakan di daratan ada yang tertutup perairan yaitu :Samudra/Laut : Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam. Misalnya: 1) biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m, 2). biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m, 3). biru tua : kedalaman >2.000 m
Sungai : Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara alami.
Danau : Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau alami dan danau buatan. Dalam peta, danau digambarkan dengan warna biru.
Rawa : Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Dalam peta, simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda.
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran, perbukitan, dan pegunungan.
Dataran : Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi (plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar.
Bukit/Perbukitan : Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah dari gunung ( 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-bukit.
Pegunungan : Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari dataran sekitarnya
Disamping itu didasar lautpun terdapat bentuk-bentuk relief sebagai berikut :
Paparan/selasar benua : Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).
Dataran abisal : Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.
Punggung laut (ridge/rise) : Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.
Gunung laut : Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Lubuk laut/Basin : Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval).
Trench/ trog/ palung : Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.
Tentunya kita masih ingat bahwa simbol peta dapat dibedakan menjadi simbol titik, garis, bidang, warna dan Simbol piktorial. Untuk dapat membaca dan menginterpretasi peta dengan baik maka kita harus memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing simbol. Dengan memahami arti dari masing-masing simbol kita dapat dengan mudah menginterprestasi obyek-obyek geografi dan sebaran dari obyek-obyek geografi dalam peta. Dalam peta umum simbol-simbol yang digambarkan mengikuti simbol-simbol yang konvensional. Tahukah kita yang dimaksud dengan symbol yang konvensional ? Simbol-simbol dalam peta yang sudah disepakati bersama disebut symbol konvensional. Adapun symbol dalam peta tematik biasanya menggunakan simbol yang tidak konvensional (bebas) dan tergantung dari si pembuat peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya dalam bentuk simbol warna. Sebagai contoh warna coklat tua dalam peta umum menunjukkan daerah pegunungan tinggi, sedangkan dalam peta tematik mempunyai arti yang lain tergantung dari tema peta tersebut.
Interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta atau
menafsirkan atau memahami simbol-simbol yang ada pada peta. Penafsiran tersebut
dapat dilakukan pada peta umum dan peta khusus.
Peta
umum menggambarkan berbagai kenampakan umum permukaan bumi.
Pada peta ini hal-hal yang ditafsirkan lebih bersifat fisik.Peta khusus menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus. Misalnya peta iklim, transportasi, tambang, dan sebagainya.
Menginterpretasi Peta Umum
Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah, baik itu wilayah dasar laut maupun wilayah daratan. Kenampakan di daratan ada yang tertutup perairan yaitu :Samudra/Laut : Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta, samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua). Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam. Misalnya: 1) biru sangat muda : kedalaman 0 – 200 m, 2). biru muda : kedalaman 200 – 2.000 m, 3). biru tua : kedalaman >2.000 m
Sungai : Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang terbentuk secara alami.
Danau : Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau, meliputi danau alami dan danau buatan. Dalam peta, danau digambarkan dengan warna biru.
Rawa : Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di daerah pesisir pantai. Dalam peta, simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-putus berwarna biru muda.
Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran, perbukitan, dan pegunungan.
Dataran : Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi (plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar.
Bukit/Perbukitan : Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah dari gunung ( 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-bukit.
Pegunungan : Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari dataran sekitarnya
Disamping itu didasar lautpun terdapat bentuk-bentuk relief sebagai berikut :
Paparan/selasar benua : Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).
Dataran abisal : Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.
Punggung laut (ridge/rise) : Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.
Gunung laut : Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Lubuk laut/Basin : Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval).
Trench/ trog/ palung : Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.
Tentunya kita masih ingat bahwa simbol peta dapat dibedakan menjadi simbol titik, garis, bidang, warna dan Simbol piktorial. Untuk dapat membaca dan menginterpretasi peta dengan baik maka kita harus memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing simbol. Dengan memahami arti dari masing-masing simbol kita dapat dengan mudah menginterprestasi obyek-obyek geografi dan sebaran dari obyek-obyek geografi dalam peta. Dalam peta umum simbol-simbol yang digambarkan mengikuti simbol-simbol yang konvensional. Tahukah kita yang dimaksud dengan symbol yang konvensional ? Simbol-simbol dalam peta yang sudah disepakati bersama disebut symbol konvensional. Adapun symbol dalam peta tematik biasanya menggunakan simbol yang tidak konvensional (bebas) dan tergantung dari si pembuat peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya dalam bentuk simbol warna. Sebagai contoh warna coklat tua dalam peta umum menunjukkan daerah pegunungan tinggi, sedangkan dalam peta tematik mempunyai arti yang lain tergantung dari tema peta tersebut.
Ingatkah kita perbedaan antara peta
umum dengan peta tematik? Peta yang menggambarkan berbagai kenampakan permukaan
bumi disebut dengan peta umum. Sedangkan peta yang hanya menggambarkan satu
fenomena geografi disebut peta tematik atau peta khusus. Untuk lebih jelasnya
ambillah sebuah atlas dunia. Di dalam atlas ini sebagian besar isinya berupa
peta umum. Contoh Peta Sumatera, Peta Jawa, Peta Kalimantan bahkan sampai peta berbagai
negara di dunia. Sedangkan contoh dari peta tematik dalam atlas antara lain
Peta Iklim, Peta Kepadatan Penduduk, Peta Hasil Bumi dan Peta Hasil Tambang. Apabila
kita membuka atlas bagian depan, maka kita akan menemukan simbol-simbol yang
konvensional. Simbol-simbol ini sangat membantu dalam interpretasi peta. Untuk
lebih jelasnya marilah kita coba untuk interpretasi salah satu peta umum yang
ada dalam atlas.
1. Peta Umum disini ada beberapa warna yang dapat kita lihat
pada saat kita membaca pete tersebut, diantaranya:
a. Warna Hijau, Warna
hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya
bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian <200m didominasi olah dataran
rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sekitar sepanjang pantai utara dan
pantai selatan.
b. Warna Hijau Muda, Warna hijau muda menunjukkan suatu
daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk
muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai
bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini
hampir menyeluruh di atas dataran rendah
c. Warna Kuning, Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang
memiliki ketinggian antara 400-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi
yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan
pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-
tengah dari Provinsi Jawa tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten
Sukoharjo.
d. Warna Coklat Muda, Warna coklat muda menunjukkan daerah
yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk
muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai
gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian
tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung,
Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.
e. Warna Coklat, Warna coklat menunjukkan daerah yang
mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka
bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi.
Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari
Jawa Tengah.
f. Warna Biru Keputihan, Warna biru menunjukkan warna
kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang
kedalamannya kurang dari 200m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini
didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zone di wilayah ini disebut
dengan zona neritik. Penyebaran dari zone ini ada di sekitar pantai. Di wilayah
perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat
Waduk Gajahmungkur, diBawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat
waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa wadu kecil lainnya.
g. Warnan Biru Muda, Warna Biru muda menunjukkan wilayah
perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi
dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relative terjal.
Wilayah ini merupakan kelanjuitan dari zone neritik. Namun wilayah ini tidak
tergambar dalam peta umum.
h. Warna Biru Tua, Warna biru tua menunjukkan wilayah
perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut
di sekitar P. Bali pada kedalaman >2000 m sulit untuk diketahui dan tidak
bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut
dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel (punggung laut yang memisah
antara laut yang dalam dan laut yang dangkal) dan palung laut. Bentuk muka bumi
seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
i. Segitiga Warna Merah, Segitiga warna merah menunjukkan
lambang gunung berapi yang masih aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat
nama gunung dan angka yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut.
Contoh gunung api yang ada di Jawa Tengah antara lain : Gunung Slamet (3426 m)
terletak di sebelah utara Baturaden. Gunung Perahu ( 2565 m ) terletak di Dieng
dan Gunung Merapi (2914 m) terletak di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta. j. Segitiga
Warna Hitam Segitiga warna hitam menunjukkan lambang gunung berapi yang tidak
aktif.
Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka
yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut. Contoh Gunung Regojembangan
( 2177 m ) yang terdapat di sebelah utara Banjarnegara. Gunung Sumbing ( 3371 m
), terletak di sebelah selatan Wonosobo. Gunung Ungaran (2050 m ) terletak di
sebelah barat Kabupaten Semarang. Gunun Merbabu ( 3142 m ) terletak di sebelah
selatan Salatiga dan Gunung Muria ( 1602 m ) yang terletak di sebelah timur
Kabupaten Jepara.
k. Garis Warna Merah, Garis warna merah menunjukkan
kenampakan buatan yang berupa jalan aspal. Hampir di seluruh wilayah Jawah
Tengah terdapat jalan aspal. Fungsi jalan ini menghubungkan antara tempat satu
dengan lainnya. Oleh karena itu apabila kita pergi ke Jawa Tengah akan mudah
mendapatkan alat transportasi untuk menuju ke suatu tempat.
l. Garis Hitam Putus, Garis hitam putus-putus menunjukkan
menjukkan kenampakan buatan yang berupa jalan kerata api. Di jawa Tengah
terdapat dua jalur kereta api yaitu Jalur utara yang lewat Pekalongan –
Semarang sampai Blora dan jalur selatan yang melewati kebumen, Purworejo dan
Surakarta m. Garis Lengkung Warna Biru Garis lengkung warna biru menunjukkan
kenampakan alam yang berupa sungai. Di sebelah garis tersebut terdapat nama
sungai. Di Jawa Tengah terdapat banyak sungai diantaranya yang cukup besar
adalah Sungai Serayu, Sungai serang, Sungai Bengawan Solo, dan Sungai Lusi.
n. Gambar Jangkar atau kapal, Gambar jangkar atau kapal
menunjukkan kenampakan buatan yang berupa pelabuhan. Dalam peta nampak bahwa di
pantai utara wilayah Jawa tengah terdapat 3 buah pelabuhan, yaitu di Semarang,
Pekalongan, dan Tegal. Sedangkan di Panati Selatan terdapat di Cilacap.
o. Gambar Pesawat Terbang, Gambar pesawat erbang menunjukkan
keampakan buatan yang berupa bandar udara Ada atlas yang menggambarkan bandar
udara dengan simbol gambar pesawat berwarna merah, tetapi ada juga yang
berwarna hitam.
3. Lakukan interpretasi peta tentang pola dan
bentuk-bentuk muka bumi.yang ada di Provinsi Bali, yang Meliputi :
a.
Sebaran dataran rendah
b.
Sebaran dataran tinggi
c.
Sebaran gunung berapi dan gunung tidak berapi
d.
Sebaran pegunungan rendah, sedang dan tinggi
e.
Sebaran danau
f.
Sebaran sungai
g.
Sebaran jalan
h.
Sebaran pelabuhan
i.
Sebaran bandar udara
j.
Kondisi peraran laut
Peta Pola dan Bentuk Permukaan Bumi Sebagai bahan kajian kita simak Peta
Thailand. Perhatikan warna hijau yang menunjukkan daratan rendah di Thailand.
Berapakah ketinggian daerah yang diberi warna hijau? Ya , benar maksimal 200
meter. Dalam hal ini maka daerah itu termasuk daerah yang disebut dataran
rendah. Sekarang perhatikan polanya!. Daerah dataran rendah di Thailand
ternyata mempunyai pola yang mengelompok dan kompak, terdiri dari 3 kelompok
besar dataran rendah. Di bagian Selatan terdapat dataran rendah dengan bentuk
yang memanjang dari kota Pran Buri di Utara sampai kota Patani di Selatan.
Kemudian dataran rendah Chao Phraya relatif berbentuk empat persegi panjang
dengan pojok-pojoknya kota Raheng, Phitsanulok, Ayutthaya dan kota
Kanchanaburi. Sedangkan dataran rendah sebelah Timur berbentuk segitiga dengan
kota-kota Udon Thani , Ubon dan Korat menjadi simpul segitiganya.
Dengan pola dan bentuk yang menguntungkan
tersebut maka Thailand memanfaatkan daerah dataran rendah sebagai pusat
pertanian terutama padi, sehingga Thailand menjadi negara
pegekspor beras terbesar di dunia. Dengan contoh
tersebut diharapkan kita dapat mengamati dan menemukan pola dan bentuk obyek
geografi sesuai dengan bentang alamnya (pegunungan,danau, gunung, lembah ,
sungai dan sebagainya) di masing-masing negara sehingga semakin memperdalam
pemahaman terhadap bentuk muka bumi.
2. Peta Tematik
Pernahkah kita melakukan interpretasi peta tematik ?
Sebenarnya interpretasi peta tematik lebih mudah dibandingkan dengan
interpretasi peta umum. Mengapa demikian ? Karena legenda yang menjelaskan
simbol-simbol dalam peta terdapat dalam peta. Sedangkan dalam peta umum legenda
ada di luar peta. Di dalam atlas legenda peta umum ada di bagian depan dari
atlas. Sebagian besar isi atlas berupa peta umum, namun di bagian depan
biasanya terdapat beberapa peta tematik seperti : Peta Kepadatan Penduduk
Indonesia, Peta Jalur Transportasi, Peta Fauna Utama Indonesia, Peta Hasil Bumi
dan Laut Indonesia, Peta Hasil Tambang Indonesia, dan Peta Persebaran Daerah
Industri. Di antara peta – peta tematik tersebut, yang menggunakan simbol warna
hanyalah Peta Kepadatan Penduduk Indonesia.
Apakah simbol warna yang digunakan
dalam peta umum sama dengan simbol warna dalam peta kepadatan penduduk ? Untuk
mengetahui lebih jauh Marilah kita coba melakukan interpretasi Peta Kepadatan
Penduduk Indonesia.
a. Warna Hijau Kebiruan
Warna hijau kebiruan menunjukkan
wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk antara 0-50 jiwa/km2. Wilayah yang
mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat di sebagian besar Sumatera
bagian tengah, sebagian besar Kalimantan Sulawesi Tengah, dan Sulawesi
Tenggara.
b. Warna Hijau Muda
Warna hijau muda menunjukkan wilayah
yang mempunyai kepadatan penduduk antara 51-100 jiwa/km2. Wilayah yang
mempunyai kepadatan penduduk seperti ini adalah Sumatera Barat., sebagian besar
Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan c. Hijau Kekuningan Warna
hijau kekuningan menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara
101-150 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini
teradapat di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat , Sulawesi Utara, dan
Gorontalo.
d. Warna Kuning
Warna kuning menunjukkan wilayah
yang memiliki kepadatan penduduk antara 151-500 jiwa./km2. Wilayah yang
memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Provinsi Lampung.
e. Warna Abu-Abu
Warna abu-abu menunjukkan wilayah
yang memiliki kepadatan penduduk antara 501-1000 jiwa/km2. Wilayah yang
mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat diseluruh Pulau Jawa kecuali
Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
f. Warna Kemerahan
Warna kemerahan menunjukkan wilayah
yang memiliki kepadatan . Peta Kepadatan Penduduk Indonesia (sumber: Atlas
Pelajar 2002). Peta Pola dan Bentuk Permukaan Bumi penduduk antara >1000
jiwa/km2. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Derah
Kgusus Ibukota Jakarta.
Apabila kita perhatikan, ternyata arti dari simbol
warna dalam peta tematik berbeda dengan simbol warna dalam peta umum.
Apabila kita ingin interpretasi peta
wilayah lautan, jenis peta apa yang akan kita interpretasi ? Peta umum atau
peta tematik. Jika menggunakan peta umum kita hanya akan memperoleh informasi
tentang kedalaman air laut. Jika yang kita inginkan tentang relief dasar laut,
maka kita harus interpretasi dari peta tematik yang berupa peta kontur dasar
laut. Namun demikian jenis peta ini sulit didapatkan. Jika kita dapa memperolenya,
maka informasi yang akan kita peroleh antara lain :
a. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah
laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 m, dan
dengan kemiringan yang landai.
b. Dangkalan (plat), merupakan perluasan dari shelf,
dengan kedalaman lebih kurang 200-2000 m dan masih merupakan kelanjutan dari
benua.
c. Lereng benua (continental slope), merupakan lereng
benua kelanjutan dari shelf atau plat dengan kedalaman laut umumnya lebih
kurang 2.000-2.500 m dan kemiringan antara 4 % sampai 6%.
d. Dulang jeluk (abyssal), daerah atau kawasan ini
merupakan daerah yang memiliki relief datar terletak di bagian laut dalam, dan
luasnya mencakup hingga dua pertiga luas dasar lautan.
e. Gunung laut (seamount), yaitu gunung dasar laut
dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai
tinggi sampai 1 km atau lebih, tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
f. Palung laut (trench atau trog), adalah bagian laut
yang sangat dalam (kedalaman lebih dari 5000 meter), bentuknya memanjang dan
sempit. Terjadi karena proses penenggelaman yang terus menerus. Bagian laut
yang terdalam adalah berbentuk saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam
yang
terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauan.
g. Lubuk laut (basin atau ledok laut), yaitu bagian
laut yang dalam terjadi karena pemerosotan dasar laut, berdinding curam dan
berbentuk mangkuk. Pada dasarnya proses terjadinya sama dengan palung laut,
tetapi berbeda pada bentuknya yang membulat dan kedalamannya lebih dari 5000
meter.
h. Atol, yaitu terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang
sebagian tenggelam di bawah permukaan laut. Batu-batuan yang terdapat di sini
ditandai oleh adanya terumbu karang yang terbentuk seperti cincin.
i. Punggung laut (midoceanic ridge), adalah
bagian-bagian dasar laut yang menjulang ke atas sebagai pegunungan besar dan
sangat panjang yang ada di tengah samudera, sebagian ada yang muncul di atas
permukaan air laut.
j. Ambang laut atau drempel, adalah bagian laut yang
dangkal karena dasar lautnya tinggi, sehingga memisahkan dua laut dalam.
k. Alur-alur laut, yaitu relief dasar laut sebagai
hasil dari dasar sungai yang mengalami penenggelaman.
1. Ambilah Atlas Pelajar Indonesia dan Dunia
2. Buka halaman peta tentang hasil tambang Indonesia!
3. Lakukan interpretasi tentang jenis dan sebaran
hasil tambang di Indonesia
Peta tentang pola dan bentuk-bentuk
muka bumi berisi analisa bentuk muka bumi pada peta , diagram / penampang
melintang bentuk muka bumi daratan dan dasar laut dan deskripsi pola dan bentuk
obyek geografi sesuai dengan bentang alamnya. Warna pada peta umum dapat
digunakan mengetahui bentuk permukaan bumi. Kenampakan yang berbentuk dataran
rendah, dataran tinggi, gunung berapi, pegunungan, danau, laut, sungai, rawa,
dapat dikenali melalui warna dalam peta. Simbol warna dalam peta tematik
mempunyai arti yang berbeda dengan simbol warna dalam peta umum.
Comments
Post a Comment